Senin, 27 Juli 2015

Cerpen FIRST MOMENT HIKING



FIRST MOMENT HIKING
Expedisi Mahameru 3.676 Mdpl

Gunung Semeru atau Sumeru adalah sebuah gunung berapi kerucut di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).
Gunung Semeru juga merupakan gunung berapi tertinggi kempat di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Gunung Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Posisi geografis Semeru terletak antara 8°06' LS dan 112°55' BT.

Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 m hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.
            Salah satu film yang menginspirasikan saya untuk melakukan pendakian perdana ini adalah film 5cm, dimana pada film ini di perankan oleh Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah) dan Ian (Igor Saykoji) adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan sepuluh tahun lamanya. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda. Zafran yang puitis, sedikit "gila", apa adanya, idealis, agak narsis, dan memiliki bakat untuk menjadi orang terkenal. Riani yang merupakan gadis cerdas, cerewet, dan mempunyai ambisi untuk cita-citanya. Genta, pria yang tidak senang mementingkan dirinya sendiri sehingga memiliki jiwa pemimpin dan mampu membuat orang lain nyaman di sekitarnya. Arial, pria termacho di antara pemain lainnya, hobi berolah raga, paling taat aturan, namun paling canggung kenalan dengan wanita. Ian, dia memiliki badan yang paling subur dibandingkan teman-temannya, penggemar indomie dan bola, paling telat wisuda. Ada pula Dinda (Pevita Pearce) yang merupakan adik dari Arial, seorang mahasiswi cantik yang sebenarnya dicintai Zafran. Suatu hari mereka berlima merasa “jenuh” dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya.
Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlima pun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa yaitu di puncak Mahameru pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia. Petualangan dalam kisah ini, bukanlah petualangan yang menantang adrenalin, demi melihat kebesaran sang Ilahi dari atas puncak gunung. Tapi petualangan ini, juga perjalanan hati. Hati untuk mencintai persahabatan yang erat, dan hati yang mencintai negeri ini.
Segala rintangan dapat mereka hadapi, karena mereka memiliki impian. Impian yang ditaruh 5cm dari depan kening.

Saat itu saya muncul rasa ketertarikan untuk melakukan pendakian khususnya kesemeru karna melihat langsung di dalam film keindahan alam di sekitar kawasan semeru. Tak lama kemudian pada bulan februari saya dan teman teman yaitu Agung, Andika, Sigit, Reynaldi, Bayu dan Senior kami bang Wandi langsung merencanakan untuk pergi kesana yaitu ingin upacara 17 agustus di atas puncak, saya dan teman teman segera mempersiapkan semuanya dari perlengkapan mendaki, mental dan fisik. Berhubung tanggal 20 kami baru selesai ujian maka pendakian kami undur pada tanggal 20 Agustus yaitu setelah ujian selesai.
Satu hari sebelum keberangkatan saya langsung pamit dan minta doa restu kepada kedua orang tua dan berangkat ke salah satu rumah teman yang berkediaman di cibitung untuk melakukan packing bersama, setelah packing selesai langsung istirahat.
Telah tiba lah hari keberangkatan langsung berangkat menuju St. Bekasi dengan menyewa angkot sebesar Rp. 100.000 untuk 7 orang, kemudian langsung membeli tiket kereta seharga Rp. 3.500/orang. sambil menunggu datangnya kereta KRL Commuter Line saya dan teman teman berselfie ria

Tak lama pun kereta dating dan kami langsung menuju St. Pasar Senen, setelah tiba di St. Pasar Senen saya pun bertemu dengan ibu dan ibu pun membelikan sedikit banyak bekal untuk di perjalanan selama di kereta. Dan akhirnya pun kami berangkat menuju kota Malang.
                       
  
                 Dalam perjalanan dari Jakarta ke Malang kami menghabiskan waktu sehari, Sesampainya disana kami langsung mencari WC umum untuk membersihkan diri, setelah itu merehatkan badan sejenak sambil menunggu teman yang sedang menegosiasikan mobil yang akan membawa kita ke pasar tumpang. Setelah tiba di pasar tumpang langsung mencari makanan untuk sarapan pagi, sehabis sarapan langsung melakukan ragistrasi yaitu memberi laporan perlengkapan yang di bawa.
Setelah registrasi selesai kami naik angkot lagi untuk mencapai rest area. Sesampainya di sana kami melakukan pengecekan registrasi kembali. Lalu kami melanjutkan perjalanan ke basecamp Ranu Pani. Di Ranu Panu kami langsung menyerahkan bukti pendaftaran pendakian yang kami lakukan secara online. Di sana kami packing ulang keperluan yang hendak kami perlukan guna pendakian dan menginap karena pendakian akan dilaksanakan esok harinya.
                        Selama menginap saya dan teman-teman saya sempat berbagi ilmu dengan orang-orang yang memang sudah pernah melakukan pendakian khususnya ke puncak mahameru di antaranya bagaimana keadaan cuaca di atas puncak, keadaan track, kejadian apa saja yang terjadi selama di atas, dan mitos-mitos apa saja yang telah dialami. Tak disangka di sana saya bertemu dengan teman satu kampus, namun mereka mendaki belakangan.
                        Selain kegiatan yang disebutkan tadi, saya juga menyempatkan diri untuk memasak makanan yang sudah saya persiapkan dari rumah. Kegiatan ini tentu saja tidaklah sulit untuk saya, mengingat saya di rumah sering memasak untuk keluarga hehe. Saya memasak mie instan dengan sosis dan baso. Hari itu sangat melelahkan dan membuat saya mengantuk. Melihat keadaan di basecamp yang dipenuhi orang, maka saya memutuskan untuk pindah ke mushola.
                        Dengan keadaan yang begitu sepi dan dinginnya malam saya merasa takut sehingga membuat saya sulit untuk memejamkan mata. Namun, rasa takut itu hilang dibandingkan dengan lelah yang saya rasakan sehingga saya pun tertidur. Tak lama saya tidur, salah seorang teman saya menghampiri untuk mengajak pindah tidur di basecamp karena khawatir dengan keadaan saya, mengingat saya mempunyai riwayat sakit TBC.
                        Oh iya, sebelumnya saya ingin memberitahu bahwa dahulu saat saya masih di semester 2 saya divonis dokter mempunyai penyakit TBC dan paru-paru. Berawal dari angin malam, begadang, dan debu. Maklum namanya anak muda suka keluyuran malam untuk menikmati indahnya malam di jakarta hehehehe. Selama penyembuhan saya harus melakukan operasi sebanyak 2 kali. Yang pertama dada saya disuntik dengan jarum infus sedalam-dalamnya sehingga menembus paru-paru guna menyedot udara penyebab paru-paru menyempit. Operasi pertama yaitu operasi dengan pembedahan di bawah ketiak selebar 1cm dan sedalam 13cm untuk dimasukan selang berdiameter ½ cm, kira-kira sebesar sedotan untuk meminum pop ice. Kalau tidak tahu, yuk saya beliin pop ice hehehe.
                        Pada pembedahan pertama, saya sempat tidak sadar selama 1jam karena di bawah AC sehingga membuat saya tidak tahan dengan dinginnya. 2 hari kemudian, keadaan saya tidak menunjukkan tanda-tanda perkembangan sehingga saya menjalankan pembedahan kedua. Pembedahan kali ini, saya sangat dirugikan karena pembedahan ini saya diperlukan yang sama dengan pembedahan pertama. Di mana dalam pembedahan kali ini saya disuntik atau dibius dengan suntikan yang tidak lancar sebanyak 10 kali. Ini disebabkan karena otot saya masih keras, maklum sering latihan fisik hehe.
                        Setelah pemedahan kedua selesai, 2 hari setelahnya kembali tidak menghasilkan perkembangan sehingga dokter bedah menyuruh dilakukannya bedah ketiga yaitu pemelahan dada, namun dokter utama yang menangani saya, tidak diperbolehkan karena akan menghasilkan resiko yang tinggi sedangkan ada cara alternatif yang lebih efektif untuk menangani masalah ini dan menyuruh saya pindah ke RS. Persahaatan yang berada di Rawa Mangun, Jakarta Timur karena alat-alat di sana mempuni.
            Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya keluarga saya setuju untuk memindahkan saya ke RS. Persahabatan. Walaupun hari sudah larut, saya tetap dipindahkan ke sana menggunakan ambulance. Sesampainya di sana, saya langsung dimasukkan ke dalam ruangan di

mana terdapat kakek-kakek.
                        Kakek-kakek ini mempunyai kebiasaan yang kurang baik, yaitu suka melarikan diri dari tempatnya dan melepaskan infus yang ada di tangannya secara paksa sehingga mengakibatkan tangannya mengeluarkan darah. Namun, ada satu yang membuat saya iri, di mana kakek-kakek itu dimandikan oleh suster yang bertugas merawatnya.
                        Loh kok jadi bahas penyakit, maaf ya intermezzo sedikit lah hehe. Kembali lagi ke pendakian yuk. Tak lama teman menghampiri akhirnya subuh telah tiba langsung melaksanakan shalat berjamaah dan langsung prepare. Matahari telah terbit kami pun langsung sarapan, setelah sarapan kami langsung berangkat mendaki

                       Setelah sampai di pos Ranukumbolo kami berhenti sejenak untuk istirahat, shalat dan makan selama 2 jam, kemudian melanjutkan perjalanan melewati bukit yang di beri nama tanjakan cinta,

tanjakan ini memiliki mitos pada umumnya, jika kita melewati tanpa menengok kebelakang sedikitpun kita akan berjodoh dengan orang yang kita pikirkan selama kita melewati bukit tersebut, begitu kata orang orang yang pasti namanya mitos kadang benar kadang tidak. Untuk melewati bukit tersebut harus membutuhkan energy extra, setelah melewati kami istirahat sambil menikmati keindahan padang Lavender. Tidak lama beristirahat langsung melanjtukan ke cemoro kandang dan lanjut kembali sampai pos terakhir yaitu Kalimati 

                Kami tiba di Pos Kalimati pada pukul 20.15, di pos inilah kami mendirikan tenda dan istirahat selama sehari untuk mengumpulkan enegri yang digunakan pada summit attack nanti. Di kalimati ini terdapat mata air yang bernama sumbermani, untuk menuju sumber mani ini dibutuhkan waktu 10 menit untuk mencapai sumbermani dan butuh nafas yang kuat juga di karenakan osigen yang sangat tipis, air sumber mani ini sungguh luar biasa nikmat layaknya air mineral yang di masukan ke dalam kulsas. Kami menyetok banyak air untuk masak dan summit.
               Setelah selesai makan kami langsung istirahat dari jam 17.00 sampai dengan jam 24.00. Pukul 24.00 bangun dan prepare sarapan langsung berangkat summit attack. Sebelum melakukan vegetasi kami harus melewati pos Arcopodo terlebih dahulu setelah selesai langsung melewati track pasir di mana track ini paling sulit untuk melangkahkan kaki agar sampai ke atas. Kurang dari setengah jam tiba tiba tiga orang dari teman kami pun dehidrasi dimana air minum yang saya bawa tinggal sedikit, namun teman saya memutuskan untuk tidak melanjutkkan ke atas, berhubung saya membawa barang seperti banner, kamera dan lainya saya bertekad untuk melanjutkan sampai puncak, dan akhirnya pun berhasil sampai puncak.

Pada saat di sepanjang perjalanan banyak hal saya dapatkan seperti pemandangan indah, hewan hewan liar, selain itu saya juga mendapatkan suatu hal penting yaitu sebuah pelajaran dimana saat saya bertemu dengan orang yang turun kami saling menyapa dan mensupport satu sama lain, kedisiplinan dalam kebersihan seperti tidak membuang sampah sembarangan dan kerja sama yang kompak pada saat membangun tenda, masak dan mengamil air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar