MACAM-MACAM
PEKERJAAN GOTONG ROYONG
·
Bertani
·
membangun rumah dan tempat peribadatan
·
berkebun
·
acara-acara kebudayaan
Sifat dan
hakikat masyarakat pedesaan
Masyarakat
pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
gejala
masyarakat pedesaan
Masyarakat pedesaan mengenal
berbagai macam gejala sosial, khussunya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di
dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan social.
Gejala- gejala social itu adalah :
a. Konflik (
Pertengkaran )
Pertengkaran-Pertengkaran yang
terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering
menjalar ke luar ruamah tangga.
b. Kontraversi (
Pertentangan )
Pertentangan ini bisa disebabkan
oleh peruibahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam
hubungannya dengan guna-guna ( black magic). Para ahli hukum adat biasanya
meninjau masalah kontraversi ini dari sudut kebiasaan masyarakat.
c. Kompetisi ( Persiapan
)
Masyarakat pedesaan adalah manusia
pada biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai
sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa
negative.
SISTEM BUDAYA PETANI INDONESIA
- Para petani di Indonesia terutama di pulau jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunnyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
- Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadnag untuk mencapai kedudukannya.
- Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau mengenang kekayaan masa lampau menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).
- Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali. Mereka cukup saja menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
- Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu tergantung kepada sesamanya.
Unsur-unsur desa
Daerah, dalam arti tanah-tanah yang
produktif dan yang tidak, beserta penggunaanya.
Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah
pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat.
Tata
kehidupan, dalam
hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa.
Ketiga
unsur tersebut merupakan satu kesatuan dan tidak berdiri sendiri.
Fungsi Desa
Pertama, dalam hubungan dengan
kota, maka desa yang merupakan “hinterland” atau daerah dukung yang berfungsi
sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok.
Kedua, desa ditinjau dari sudut
potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan
tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya.
Ketiga, dari segi kegiatan kerja
(occupation) desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industry,
desa nelayan dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar